Gemabangsa.id, Bungo - Massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berorasi saat menggelar unjuk rasa didepan Gedung DPRD Kabupaten Bungo, untuk menuntut hasil mediasi terkait antrian panjang para pelangsir BBM bersubsidi yang terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Bungo.
Masa menilai, mediasi yang dilakukan pada 30 september 2021 yang lalu, sama sekai tidak terlaksana dan terealisasi oleh Tim pemantau dan pengawasan BBM bersubsidi, serta dari pihak Legislatif Kabupaten Bungo.
"Kami disini untuk mempertanyakan atas mediasi antrian panjang pelangsir BBM bersubsidi, yang menuai kemacetan disejumlah SPBU di Kabupaten Bungo pada beberapa bulan yang lalu," ujar Topri, Ketum HMI Cabang Bungo, Rabu (09/02/2022).
Dirinya beranggapan, hilangnya kepedulian para anggota DPRD Bungo, serta lemahnya pengawasan dinas-dinas terkait yang ada, dalam mengatasi permasalahan-permasalahan Antrian BBM bersubsidi yang terjadi hampir diseluruh SPBU yang ada di Kabupaten Bungo.
"Disini kita dapat melihat, kurangnya kepedulian anggota Dewan, yang lemah dalam pengawasan tersebut," terangnya.
Berikut tuntutan para aksi :
1. Mempertanyakan lagi hasil pertemuan dinas PERINGDAGKOP dengn tim pemantau dan pengawas BBM bersubsidi terkait antrain panjang yang terjadi
2. Sesuai komitmen dan ultimatum HMI cabnag bungo pada dinas PERINGDAGKOP yang disinyalir tidak ditindak lanjuti
3. Menyikapi poin satu dan dua kami meminta DPRD Kabupaten bungo membahas rancangan Peraturan daerah (PERDA) agar bisa mengurai permasalahan yang ada
4. Kami dari himpunan mahasiswa islam cabang bungo memberikan waktu 1 minggu kepada dinas PERINGDAGKOP dan DPRD Kabupaten bungo untuk menyelesaikan antrian panjang tersebut,
5. Jika hal ini tidak ditindak lamjuti maka kami dari HMI cabang bungo akan mealakukan demonstrasi besar-besaran. (ST)
